Rabu, 05 Agustus 2009

Pembibitan JAHE

Perbanyakan Jahe adalah dengan menggunakan stek rimpang, untuk mendapatkan benih yang baik perlu ada seleksi rimpang, sejak dari pertanaman, dipilih dari tanaman yang sehat, bebas dari serangan OPT/penyakit dan tidak cacat . Beberapa penyakit yang sering menyerang Jahe besar terutama penyakit layu akibat fusarium dan bakteri, maupun nematoda. Selain itu lahan harus bebas dari patogen. Sebelum ditanam, diadakan penyemaian di tempat yang teduh, yaitu rimpang2 yang sudah bertunas dihamparkan di atas jerami atau di wadah bambu, dan dijaga kelembabannya dengan disiram sesuai kebutuhan. Untuk mencegah infeksi bakteri, dilakukan perendaman dalam larutan antibiotik atau ditaburi abu sekam.

Kriteria Benih yang baik: Bobot 40-60 gram (JPB), 20-40 gram (JPK dan JM), mempunyai 2-3 bakal mata tunas yang sehat dan tinggi tunas 1-2 cm.

Jenis/ Varietas Unggul JAHE

Berdasarkan referensi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Balitbang Pertanian di Cimanggu-Bogor tahun 2007, varietas unggul jahe yang sudah dilepas /di-release diantaranya Cimanggu_1 untuk jahe putih besar (JPB), Halina 1,2,3 dan 4 untuk jahe putih kecil (JPK) dan Jahira 1 dan 2 untuk jahe merah (JM); dengan karakteristik yang berbeda. Untuk potensi produksi yang paling besar dihasilkan oleh JPB yaitu antara 17-37 ton/ha, sedangkan yang lainnya maksimum hanya 16 ton/ha. Sedangkan kandungan minyak atsiri maksimum dikandung oleh JM atau jahe merah yaitu antara 2,2 - 3,68%. Untuk kadar fenol, banyak dikandung oleh jahe putih ukuran kecil maupun jahe merah.